"Oh, kenapa?" Rara mengernyitkan alisnya.
"Ssh jangan bilang-bilang ya," Ucap Tio dengan suara rendah.
"Apa?" Rara mendekatkan wajahnya pada sang kekasih.
"Aku tidak bisa tidur karena aku memikirkan kapan aku bisa menghalalkan perempuan yang akan aku tinggalkan dua hari lagi?" Ucap Tio dengan suara setengah berbisik. Wajah Rara langsung merona merah dan mulutnya menganga tidak percaya dengan yang didengarnya. "Sayang, kamu mau langsung pulang atau kita jalan-jalan lagi?" Tio yang sudah berada di luar barisan kursi, memanggil perempuan yang masing duduk melamun.
"Kita ke kosan aku saja. Aku akan masakkan banyak makanan kesukaan kamu. Dan, kamu juga bisa menikmati menu penutup sesuka hati." Bisik Rara di telinga Tio. Kini, gantian Tio yang merasakan kupu-kupu berterbangan di perutnya. Pria itu langsung bergegas mengejar perempuan yang lebih dulu keluar dari theatre dan menggandengnya menuju parkiran seperti sepasang kekasih yang lama tidak berjumpa.
