"Terima kasih," Gendhis mengucapkan terima kasih pada karyawannya yang membawakan sajian tersebut. Perempuan muda itu tersenyum dan mengundurkan diri keluar.
"Okay, jadi langsung ke intinya saja ya." Roro mengeluarkan sebuah buku agenda dari dalam tas hitamnya. "Seperti yang saya tulis di email kemarin, kedatangan saya kesini karena ingin menawarkan orderan untuk menjahitkan pakaian para model saya yang jumlahnya hanya lima puluh setel." Jawab Roro. Rina dan Roro mengernyitkan dahi mereka.
"Lima puluh setel? Itu harus selesai kapan?" Tanya Rara tiba-tiba.
"Aku minta selesai dalam waktu tiga minggu lagi."
"APA?" Spontan Gendhis, Rara, dan Rina berteriak kaget.
"Kenapa? Apa tidak bisa?" Roro terperanjat kaget mendengar teriakan tiga orang didekatnya.
"Huft, bukannya butik kami tidak bisa. Tapi, dengan jumlah sebanyak itu dalam waktu secepat itu, kami rasa kami tidak bisa menerima tawaran ini, maaf." Jawab Gendhis langsung pada intinya juga.