"Katakan kamu kangen. Jangan bilang kalau aku sendiri yang menahan derita rindu ini." Ucap sang pria.
"A-aku," Rara menelan saliva, menatap mata sendu yang ada dibawah wajahnya ini. "Aku … juga kangen kamu. Tapi … Umpphhh,"
Tio langsung melumat bibir Rara yang sudah ditunggunya sejak lama. Tengkuk Rara ditekannya aagr bibirnya lebih merapat ke bibir pria yang sudah lama menahan hasrat itu. Hanya pria normal yang mampu menahan gairah prianya selama beberapa hari saja. Selebihnya, segala cara akan dilakukan seorang pria agar hasrat membuncahnya bisa dikendalikan.
"Tio … sebentar, hah hah hah. Ini terlalu …. Aaahhhh," Tanpa menunggu ucapan Rara selesai, Tio menyelipkan tangan kanannya ke punggung sang perempuan. Pria itu benar-benar sudah tidak bisa lagi menahan diri.