"Huft, tapi … aku belum bisa percaya begitu saja." Gendhis mulai menyangsikan keputusannya untuk me time hari ini.
"Cepatlah kamu bersiap-siap! Biar cepat pulang dan bertemu kembali dengan kami." Ujar Erlangga dengan suara lembutnya. Tampak senyuman yang mahal itu pagi ini, mengembang juga di bibir perempuan yang wataknya terkenal keras dan tegas. "Tapi, bolehlah kita sarapan bersama dulu. Aku belum makan." Ucap Erlangga sambil mengusap perutnya yang kriuk kriuk.
"Loh, aku kan sudah menyiapkan makanan. Kenapa kamu tidak makan?"
"Bagaimana aku bisa makan sendiri kalau istriku sedang cemberut?"
"Huft, ya sudah, ayo kita makan bareng. Aku ambil stroller dulu untuk Abi."
"Aku akan mengangkatnya." Erlangga menyusupkan tangannya dengan gerakan sangat hati-hati ke punggung anaknya dan tubuh Abi didekap untuk dipindahkan kedalma stroller warna merah yang merupakan hadiah dari sepasang pengantin baru lainnya, Angger dan Sandra.
-----