"Aku belum selesai minum ini." Ujar Tio sambil mengangkat gelasnya.
"Huuuh, cepatlah. Aku tidak tahan dengan aromanya dan tempatnya pun bikin rok aku kotor." Ucap Andita dengan teriakannya yang cukup kencang. Tio melebarkan matanya dan menganga lebar, tidak percaya dengan yang didengarnya.
Sejak pertama mengenal Andita dan hingga sampai saat ini akan menikah dengannya. Tio tidak pernah mendengar ucapan kasar calon tunangannya ini.
"Maaf ya pak, pacar saya lagi PMS." Ujar Tio sambil membayar minuman dan pergi berlalu meninggalkan warung kelapa muda tersebut.
"Aku tidak mau tinggal bersama adik kamu dirumah itu. Atau, kita tinggal disana tapi adik kamu tinggal di tempat lain." Jawab Andita dengan ketus dan bibir menyeringai sinis.
"Aku kan sudah bilang, kita akan tinggal di dekat kantorku berada. Kita sudah membicarakan ini sebelum kita mengurus ijin menikah." Ujar Tio dengan rahang mengeras dan berusaha meredam emosinya.