"Ayah akan segera pulang, nak. Kita akan berkumpul bersama lagi. Tunggu ayah ya," Erlangga mencium layar ponselnya dengan sangat khidmat. Banyak peristiwa penting terjadi selama dia berada di negara orang lain. Namun, untungnya semua berhasil dituntaskan dengan baik berkat Kerjasama yang apik semua orang, termasuk istrinya sendiri, Gendhis.
Erlangga berjalan keluar untuk menghirup udara segar. Udara yang sudah sepuluh bulan ini masuk menyusup ke paru-parunya dan menjadi bagian dari kesehariannya. Menjadi bagian dari pasukan perdamaian adalah impian banyak prajurit. Karena mengabdi pada negara tidak harus dengan perang. Tapi, dengan ambil bagian dalam pasukan perdamaian dunia, membuat jiwa seorang prajurit menjadi lebih terpanggil.
Pria yang kini sudah memiliki anak satu itu, merentangkan kedua tangannya lebar-lebar. Meskipun tempat ini sangat tenang dan jauh dari kebisingan, namun tetap saja tanah air sendiri lebih berarti buat seorang warga negara yang cinta negeri sendiri.
-----