Hari demi hari silih berganti seperti tiupan angin yang menjatuhkan dedaunan dan tumbuh daun yang baru. Seperti bunga mawar yang layu jatuh dan tumbuh kembali lalu mengucup.
Gadis yang dari kecil sudah dididik agama namun berubah drastis ketika mengalami masalah besar dan rumit.
Naura menjadi sosok yang keras kepala dingin, siang itu dia pergi ke salah satu panti asuhan.
Pemuda kecil berlari ke sana kemari dengan riangnya. Dialah Ibrahim, wajahnya sangat mirip dengan Maera. Naura pun yakin jika itu anaknya Maera dan Ahsan. Walaupun sembilan puluh persen wajah dari Ibrahim sangat mirip dengan Maera.
Naura terkejut mendengar perbincangan dari salah satu donatur yang ingin segera mengadopsi Ibrahim dan tiga anak lainnya.
Naura mencari trik agar bisa mengadopsi Ibrahim. Namun sangat disayangkan karena Naura hidup sendiri.
Naura membayar seorang suami istri untuk bisa mengadopsi Ibrahim.