"Apa kamu benaran mau tahu?"
"Tentu saja, tapi tergantung kamu juga, ingin memberitahu aku atau tidak."
Melihat dari ekspresi Shi Xiaonian yang sedikit marah, Li Haoran sedikit khawatir. Yang dia takutkan adalah, jika wanita ini kehilangan rasa percayanya padanya, maka segala rencana yang telah dia susun dengan rapi, malah berantakan!
"Hemp, ternyata niatmu tidak sebesar rasa ingin tahumu, atau bisa dikatakan kau hanya sekedar ingin tahu bukan benaran tahu."
"Eh kenapa kamu menjadi menduga-duga seperti itu? Apa ini sisi dirimu yang sebenarnya," tanya Li Haoran.
"Ha ha ha..., don't take it seriously lah, aku hanya bercanda saja, dan tidak tahu ternyata seorang presdir sepertimu itu bisa sangat serius dalam lelucon seperti ini."
"Hemp, sepertinya aku lagi dan lagi masuk dalam perangkapmu." Li Haoran menyerah.