Beberapa jam kemudian, seperti yang dikatakan Deon, dokter internis itu pun tiba di rumah sakit Shaloom. Arabella merasa sangat bahagia, dan seakan baru diberikan pengharapan penuh, begitu melihat dokter itu ada di ruangan ibunya.
Setelah melewati segala proses yang terbilang mudah diatasi, akhirnya Paula Fawley, ibunya Arabella dibawa ke ruang operasi.
Arabella dengan setia menunggu di sana, tanpa mengenal lelah, padahal operasi itu sudah berjalan selama 3 jam.
"Mama, Bella menunggumu di luar. Mama harus bertahan, oke?" Dalam akhir doanya, ia selalu mengucapkan kata-kata itu.
Tanpa sadar, langit telah berganti menjadi hitam, malam telah datang, tetapi karena menunggu seseorang yang terkasih, Arabella bahkan sampai melupakan waktu. Dia terus duduk menunggu di kursi tunggu, sesekali berdiri.
Ketika dia tengah duduk, sebotol minuman tiba-tiba muncul di depan wajahnya. Arabella mengalihkan pandangannya, melirik arah datangnya botol itu.
