Chapter 290 - Rumah

Setelah melewati lorong panjang yang terasa suram itu, mereka tiba di depan anak tangga yang tampaknya menuju ke bawah tanah.

"Ya ampun, seperti rumah hantu," kekeh Ravino.

"Diam, Ravino! Padahal aku yakin kalian senang karena bisa melihat isi markas rahasia kami, tidak usah pura-pura menghina," gerutu Gillean yang terpancing emosi.

"Percaya diri sekali sih kau?" ledek Ravino.

Mira terlihat semakin tak kuasa menahan tangis saat melewati penjara-penjara besi yang ada di bawah tanah ini. Kotor, bau, dan terdengar banyak gonggongan anjing yang saling bersahutan.

"Ini dia," ujar Gillean ketika mereka tiba di sebuah pintu kayu besar.

"Buka pintunya, bawa keluar tiga mayat yang baru dimasukkan tadi," perintah Gillean pada penjaga pintu kayu itu.

"Baik, Tuan."

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS