Hidangan disajikan, dan kali ini dengan menu yang benar. Tak ada daging selain Ayam, tak ada Red Wine juga. Hanya ada jus.
"Astaga, kenapa saya tidak diajak makan siang bersama padahal sedang ada tamu terhormat di rumah kita ini, Tuan?" celetuk sebuah suara yang sangat Arabella benci, Rose.
Selir pertama Vivaldi itu melangkah mendekat bersama beberapa pelayannya. Suara ketukan sepatunya memenuhi ruang makan yang hening itu, menambah ketakutan orang-orang karena tahu Julian sangat tidak menyukai Rose, si wanita pembuat masalah.
"Rose, apa yang kau lakukan?" tanya Vivaldi dengan ekspresi gelisah. Ia bisa menghukum keras Riana dan Welia, sementara Rose hanya bisa ia pukuli sedikit karena alasan tertentu.
Vivaldi juga tak bisa benar-benar menolak kemauan Rose, karena wanita itu memiliki beberapa kartu berbahaya di tangannya. Pertama, rahasia pembunuhan berencana Marquess Falzen yang sebelumnya dan Arina Falzen. Lalu yang kedua, Rose dilindungi oleh The Sinners.
