Decak kagum tentang ketampanan, sikap sopan nan lembut, dan fisik indah Felix pun mulai terdengar setelah pria itu melangkah agak jauh.
"Dasar gadis-gadis genit, padahal mereka berusaha membicarakan Putra Mahkota, sekarang langsung berganti menjadi Tuan Felix," cibir Yolanda dengan nada pelan.
Arabella tertawa pelan dengan kipas yang menutupi mulutnya, "cemburu, hm?"
"Mana mungkin, Kak!" bantah Yolanda cepat.
"Aku hanya malas melihat tingkah mereka saja. Mulutku capek menjawab pertanyaan tidak berguna dari mereka semua," keluh Yolanda.
"Terima kasih sudah membantuku, Yolanda."
PRANGGG!!!
Terdengar bunyi pecahan kaca yang membuat kasak kusuk pesta menjadi hening.
"Kurang ajar ya kau, rakyat jelata!" bentak seorang pria yang menggema di aula pesta ini.
Sial. Firasat Arabella mendadak buruk mendengar bentakan itu. Satu-satunya orang yang bisa disebut rakyat jelata di sini hanyalah Ancel.