Kantung mata Arabella sudah terlihat, matanya juga sayu, wajahnya cukup pucat. Ditambah lagi sebelumnya Arabella sedang dalam tahap pemulihan.
"Baiklah, perawatan untuk semua luka-luka di tubuh Nona Yolanda sudah selesai. Karena lukanya tidak terlalu dalam, masih cukup dangkal dan kekuatan Suci yang diberikan Dewi Fitikhe untuk saya cukup melimpah, jadi sekarang luka Nona sudah mengering. Tapi tolong jangan dikelupas secara paksa ya, Nona," terang Ravino.
Yolanda yang sedang berbaring pun menjawab, "baik. Saya paham, Priest. Terima kasih."
Di mata Yolanda, Kesatria Vino, teman Arabella yang dipanggil Ravie tadi, dan sekarang Priest Ravin yang ada di hadapannya ini, memiliki aura yang mirip dan familiar.
"Sekarang giliran Nona Arabella," Ravino tersenyum tipis dan menghampiri Arabella yang duduk di sofa kamarnya menghadap ke kasur.
"Tolong pejamkan mata Anda, Nona," pinta Ravino yang sudah berdiri di depan Arabella.