"Aduh," Yolanda mengipasi wajahnya dengan kipas tangan berwarna biru muda yang dihadiahkan oleh Julian, "jangan dibahas lagi, Nona-nona. Grand Duke dan Kakak saya ini saling mencintai. Grand Duke bisa cemburu kalau mendengar kira membahas Tuan Muda Jovan," kata Yolanda.
"Benar juga. Astaga, jangan sampai Grand Duke kesal pada kita."
Para gadis itu melirik ke arah Julian yang duduk di sebelah Raja sembari berbincang. Kebetulan, pria itu ternyata juga tengah menatap ke arah mereka, lebih tepatnya ke Arabella.
"Astaga! Grand Duke menatap ke arah sini!" bisik gadis-gadis itu.
Arabella menghela nafas pelan, teramat pelan agar tak disadari orang. Ia malas dan lelah melihat keributan para gadis bangsawan ini seperti anak ayam.
"Kak, saya mau makan," bisik Ancel.
"Pergilah bersama Tuan Ksatria. Makan dan minum apapun yang kamu mau, tapi jangan terlalu kenyang. Nanti muntah, paham?" balas Arabella lembut.
Ancel mengangguk, "nanti saya kembali lagi."