Ancel terlihat merenung, bocah itu seperti hanya raganya saja yang ada di sana, sementara pikirannya melayang entah kemana-mana.
"Ancel, ada apa? Kamu takut?" tanya Orchidia lembut.
"Mmm..." Bocah itu menggigit bibirnya, "moneternya mengamuk. Seram, seperti Kak Amato saat marah-marah karena saya tidak bersikap sesuai yang dia mau," cicitnya.
Orang-orang dewasa itu saling memandang, "jangan takut. Kau sudah aman sekarang. Kalau ada yang macam-macam padamu atau berani memukulmu, lawan. Bunuh-bunuhan pun tak apa," Julian mengusulkan hal mengerikan itu dengan senyum tanpa dosa, "sisanya biar kami yang urus."
Arabella mencubit lengan pria yang duduk di sebelahnya itu, "Julian, jangan mengajari yang tidak-tidak."
"Akan saya lakukan jika ada yang jahat pada saya!" seru Ancel dengan senyum lebar memamerkan gigi-giginya yang sehat dan bersih.
Para wanita kehabisan kata-kata. Julian memang begitu, selalu membiarkan orang berbuat semaunya dan dia yang akan membereskannya.