Chapter 204 - Obsesi

Taraf kegilaan obsesi Amarlion pada Arabella sudah tak wajar menurut Gillean. Bagaimana bisa dengan mudahnya Amarlion membunuh salah satu petinggi yang mendukung kelompok mereka hanya karena melibatkan Arabella?

"Jangan bicara omong kosong kau," geram Amarlion mencengkeram tangan Gillean, "aku tak peduli kau itu sepupuku atau bukan, siapapun yang menghalangiku akan tetap ku singkirkan."

Bagi Arabella, Julian, Felix, dan Ravino yang mendengar percakapan antara dua saudara sepupu itu, mereka berpikir ucapan Gillean memang tidak salah.

"Sepertinya memang ada yang salah dengan kepala Amarlion itu," gumam Ravino mengangguk-anggukkan kepalanya seolah setuju dengan Gillean mengenai Amarlion.

"Kau..." Amarlion menatap bengis Ravino yang berdiri di samping kiri Arabella, "SEJAK DULU KAU SELALU MENJADI PENGHAMBATKU!"

"Mimpi ya kau? Kita saja tidak pernah benar-benar bertemu secara langsung, baru kali ini kita saling tatap muka. Sejak dulu apanya?" gerutu Ravino.

BUGH!!

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS