"Ayah pasti panik karena Rose yang merupakan rekan kriminalnya tertangkap," gumam Arabella dengan pandangan kosong, "jadi ditambah Welia yang membahas itu seolah menyalahkan Ayah. Jadi Ayah meledak."
"Intinya tadi kacau total. Welia dimarahi Ayah, Kak Riana juga kesempatan menyudutkanku dengan mengataiku berkhianat atau apalah itu. Melelahkan intinya," desah Yolanda sambil menyandarkan kepalanya ke bahu Orchidia dan ibu tirinya itu terus mengipasi wajah Yolanda yang berpeluh karena terlalu bersemangat bercerita.
"Terus, Kakak diam saja disudutkan oleh orang yang bernama Riana itu?" tanya Ancel yang hanya menangkap sedikit-sedikit.
"Tidaklah!" Yolanda berseru, "mana mungkin aku diam saja."
"Aku balas hina Kak Riana dan juga Welia. Ku bilang, sudah tidak ada kekeluargaan lagi di antara kami. Jadi berhenti mengataiku pengkhianat, padahal sejak awal mereka tidak pernah menganggapku sebagai keluarga mereka sedikitpun."