Arabella muncul di ruang makan dengan ekspresi sayu. Ia hanya tidur sekitar dua jam dan bangun untuk bersiap-siap menjalani hari kembali seperti biasa. Tak mungkin baginya untuk tidur sampai siang karena Vivaldi ada di rumah.
Pria sok beretika itu pasti akan mengomel dan mengatainya sebagai gadis tak tahu aturan, lalu mengulang kembali cerita lama tentang betapa sulit hidupnya dulu dan membandingkan kehidupan yang telah ia alami dengan orang yang berani bangun lebih siang dari dirinya. Intinya, Vivaldi itu sampah yang tak bisa didaur ulang lagi. Sampah dari segala sampah.
"Selamat pagi Ayah, Ibu," sapa Arabella lembut.
"Pagi, Arabella."
"Pagi."
Orchidia membalas dengan ramah, namun Vivaldi sangat singkat. Suasana hati pria picik itu memang sedang sangat buruk sekarang karena kejadian tadi pagi.
"Kau tak lihat ada kami di sini?" celetuk Welia seolah lupa bahwa Vivaldi sudah berulang kali menekankan bahwa anak-anak Rose harus berbicara sopan pada Arabella.