Seperti kata Julian, Arabella dan Yolanda pun melangkah kembali ke kamar gadis lima belas tahun itu. Dengan lembut Arabella terus menenangkan Yolanda yang masih agak ketakutan karena akan bertemu dengan Rose dan juga pria yang menyakitinya tadi.
"Tidak apa-apa, Yolanda. Tenanglah," bisik Arabella.
"Terima kasih, Kak." Yolanda memeluk Arabella dan bersandar di bahu kakaknya.
Setelah beberapa menit, Julian dan beberapa orang Kesatria muncul di balkon kecil kamar Yolanda.
"Ini mereka," Julian mengisyaratkan Kesatrianya agar menurunkan tubuh Rose dan empat pria itu ke lantai.
"Mereka pingsan, Julian?" tanya Arabella.
"Kami tidak bertarung dengan mereka, Lady. Kami hanya menembakkan panah yang berisi obat bius untuk menghilangkan kesadaran mereka karena mereka terus mencoba lari," jelas salah satu kesatria yang disuruh Julian untuk memberi penjelasan.
"Ada penawarnya?"
"Ada, Lady."
"Baiklah." Arabella manut-manut paham dan menatap Yolanda.