Wajah Lorc yang besar dan keras penuh luka itu terhempas ke arah kanan. Matanya terbelalak kaget, bagaimana mungkin tenaga seorang wanita bisa membuat seorang Lorc yang merupakan pemimpin kaum barbar ini merasa sakit bahkan hingga wajahnya terhempas?!
"KAU! WANITA JA-"
CRASHHH!!!
"ARRRGHHHHH!!!!" Lorc meraung kesakitan.
BRUK!
Amarlion mendarat di tanah dengan tangan kirinya yang memeluk pinggang Arabella, "kamu baik-baik saja, Arabella?" tanya Amarlion lembut, matanya memindai sekujur tubuh Arabella untuk memastikan gadis itu tak terluka sedikitpun.
Serangan semua orang terhenti. Mereka terpaku melihat Amarlion yang perhatian pada Arabella padahal jelas-jelas Arabella itu di pihak musuhnya.