Arvin memang sudah mendengar rumor bahwa Julian muda yang baru berusia empat belas tahun didorong paksa untuk terjun ke medan perang yang sangat antah-berantah.
"Kau pikir bagaimana perasaanku sebagai seorang Raja yang tak berdaya karena didesak oleh hampir semua bangsawan untuk mengirimkan satu-satunya keponakan sekaligus peninggalan kakakku ke medan perang?" lirih Javis.
"Padahal medan perang itu sangat berbahaya. Jangankan anak usia belasan tahun, ksatria yang sudah berpengalaman saja bisa mati kapanpun karena monster dan juga musuh dari kerajaan lain."