Julian meletakkan pipa rokoknya dan melangkah ke arah Arabella yang berdiri di depan cermin, "ada sisir di sini, Lady," bisik pria itu ketika ia memajukan tubuhnya untuk meraih sisir yang tersusun rapi di rak meja kaca.
"Oh, saya tidak lihat tadi.." gumam Arabella dengan nada gugup lantaran punggungnya bisa merasakan dengan jelas otot-otot dada dan perut Julian yang hanya dilapisi kemeja putih tipis untuk bersantai.
"Duduklah, biar saya yang menyisir rambut Anda," perintah Julian.
Arabella menurut dan duduk di kursi, dengan gerakan kaku tangan Julian mulai bergerak menyisir rambut emas Arabella.
"Kalau sakit atau ada yang menyangkut, katakan saja," lontar Julian.
"Tidak ada."
"Ini pertama kalinya saya menyisir rambut wanita," gumam Julian membasahi bibirnya untuk mengalihkan rasa gugup.
"Oh ya?" Arabella melebarkan senyumnya, "tapi Anda menyisirnya dengan lembut kok. Tidak sakit, meski agak kaku," kekehnya pelan.