"Hannah, kamu gak apa-apa?" tanya Ryan membantu Hannah duduk di bangku yang tersedia di area umum.
Membantu Hannah duduk dan nenek itu ikut duduk di sampingnya.
"Gak apa-apa, cuma perih dikit," ujarnya yang masih memegang pipinya yang terasa sakit.
Baru pertama kali ini Hannah berani melawan maling. Seumur hidup dirinya selalu menghindari bahaya.
Perih sekali, takut-takut tengkorak wajahnya retak atau ada cedera serius. Hannah terlalu takut dan berpikiran yang buruk.
"Kamu baik-baik saja nak?" tanya si nenek khawatir.
"Saya gak apa-apa nek."
"Aduh, nenek jadi gak enak ini. Mau di bawa ke puskesmas atau ke rumah sakit?" tawar si nenek yang khawatir.
"Gak usah nek, ini udah mendingan dikit kok. Gak usah," tolak Hannah halus.
"Terima kasih, kalian sudah mau menolong nenek dari maling tadi."
"Sama-sama nek." Hannah menggangguk, membalas terima kasih si nenek.
"Nama kalian siapa?"
"Saya Hannah, nek. Ini teman saya, Ryan," ujar Hannah memperkenalkan dirinya dan juga Ryan.
