Malas berangkat sekolah diantar supir pribadi, Karina yang sudah berangkat duluan, diantar Pak Juana. Lucy mengeluarkan motor sport nya yang sudah cukup lama, ada mungkin lima bulan lebih terkurung di garasi.
"Kebut-kebutan ke sekolah pakai motor lagi?!"
Lucy yang sudah hampir ingin menaiki motornya, terhenti mendengar suara sarkas Irene.
"Kamu itu anak gadis, berlaku sepantasnya, seperti Karina. Naik motor kayak gitu, kayak berandalan."
"Pagi, Ma." Hanya sapaan singkat saja yang Lucy ucapkan, tidak ingin banyak bicara, jika tidak mau kena semprotan pedas mulut Irene.