"Seperti biasa, seminggu sekali ibu akan memberikan ujian tes matematika kalian," kata Bu Renita, membagikan selembar kertas ujian mingguan yang di sambut keluhan murid-murid.
"Jangan mengeluh!"
Soal matematika seperti ini seharusnya menjadi hal mudah untuk Clarissa, karena dirinya sudah mengorbankan waktu bermainnya hanya untuk belajar, belajar dan belajar. Awalnya memang mudah, tetapi, seterusnya, soal semakin sulit. Waktunya habis. Semua murid mengumpulkan kembali lembar soal ke meja guru, menunggu Bu Renita yang tengah memeriksa dan memberi nilai. Murid-murid bebas melakukan apa pun di kelas, sampai bel istirahat berbunyi.
Clarissa melirik Lucy yang duduknya berada di dekat jendela. Cewek tengil itu begitu pulasnya tidur di meja, tidak terganggu dengan kebisingan di sekitar.
"Diam semuanya, ibu bagikan hasil ulangan mingguan kalian."