(Noah Chandra)
"Antarkan aku ke suatu tempat."
"Kemana?" tanyaku yang tentunya bingung, bercampur dengan kekhawatiran, melihat gadis pemarah itu yang terlihat kesakitan, menahan luka sebelumnya.
"Kamu benar-benar bodoh. Tidak perlu banyak bertanya, antarkan aku ke suatu tempat." Clarissa mendesis. Meski tengah kesakitan, tetapi tidak mengurangi semangat apinya yang ingin memarahiku.
Aku bisa saja tidak peduli pada gadis pemarah itu, tetapi dengan janji yang telah aku buat pada kakaknya. Aku tidak mungkin mengingkari janji itu. Tangan kurus dan kecil Clarissa melingkar sempurna di leherku, aku memapah gadis itu, berjalan keluar dari ruang perawatan.