(Noah Chandra)
Sial sekali aku, harus memandikan Turok. Hewan ini besar dan aku bagaikan kurcaci. Karena kandang yang sangat luas, nyaris sebesar lapangan sepak bola. Aku berlari kesana-kemari, menghentikan hewan magis itu yang senang sekali berlari-lari. Badannya yang besar, aku harus ekstra hati-hati, atau tidak, aku akan terinjak.
Butuh usaha keras untuk aku memandikan Turok. Tubuh besar dan berbulu lebat hewan magis itu masuk ke dalam bak raksasa, separuh tubuhnya tenggelam di dalam bak. Dua botol besar sabun aku tuangkan ke dalam bak raksasa. Buih-buih sabun di dalam bak. Turok terlihat senang dan bermain air, cipratan air yang bagaikan hujan mengguyur tubuhku.
"Hah, menyebalkan." Aku menggerutu dan berwajah datar. Gumpalan sabun menempel di wajahku.
Sarah tertawa kecil, menghampiriku dengan menggendong Kanca yang sudah bersih dan terlihat cantik hewan magis itu.