(Clarissa Lim)
Gadis itu masih tertidur pulas di atas ranjang, hanya saja, tidak ada lagi alat penopang hidup. Gadis bernama Lucy, saudara tiriku. Dia sebenarnya gadis cantik, dengan alis yang tipis, sama dengan bibir kecilnya itu. Rambut bergelombang Lucy juga sama dengan mama Selena. Wajah Lucy seperti versi muda mama Selena.
Tapi, entah mengapa aku tidak pernah menyukainya, aku membenci Lucy. Aku sangat membenci Lucy. Sampai kapanpun aku tidak akan menganggapnya sebagai saudaraku.
Keraguanku yang ingin mendekatinya atau tidak. Aku masih berjaga jarak dengan Lucy yang masih terbaring di kasur. Pilihan yang cukup sulit sekali aku lakukan.
Aku menghela nafasku. Aku berada di pinggir ranjang, tatapan mataku yang selalu seperti ini. Memandang tajam dan tidak suka saudara tiriku.
