Justin berkata sudah mengetahui latar belakang sekolahan yang saat ini menjadi tempat magangnya karena sebuah perintah, selain memang merasa senang karena sudah sangat lama ia penasaran dengan segala keburukan dari kepala sekolah sebelumnya juga begitu banyak rahasia busuk yang sangat di tutup rapat demi citra sekolah dan nama baik.
Terkadang Justin tertawa kecil mengingat semua itu. Sekarang memang sudah jelas, orang yang memiliki kebusukan itu tiada atau sudah tidak ada di muka bumi lagi. Walau begitu Justin masih merasakan aura dari Pak Wijaya di sekitarannya, namun memang tidak nampak wujud yang selalu menampilkan senyuman ramahnya kepada … calon tumbalnya.
Walau pun saat ini Justin merasakan senang karena sekolahan itu seolah menjadi miliknya sekarang. Sebagian besar tidak ada yang mengetahui siapa sosoknya ini, padahal mungkin lebih busuk dari seorang kepala sekolah lamanya.
"Tujuan aku saat ini … menjadikan kematiannya nyata."
"JUSTIN!!!"