Tepat saat itu, terdengar suara bel berbunyi.
"Seperti nya ada tamu. Aku akan membukanya!" Kata Tiara sembari bersiap untuk berdiri.
"Tidak perlu nyonya muda. Saya yang akan membuka nya!" Kata ketua pelayan sambil tersenyum.
Tiara pun langsung mengangguk lalu duduk kembali dengan tenang.
Setelah itu, sang ketua pelayan segera pergi menuju pintu utama.
"Selamat pagi, Ibu ... "
Semua orang langsung menoleh mendengar suara akrab itu. Mata Bu Anisa langsung berkaca-kaca ketika melihat anak yang sangat ia rindukan berdiri di depannya.
"Arcyen?" Ucap Bu Anisa dengan bibir yang gemetar.
Arya dan Azka langsung tersenyum melihat adik mereka datang. Tapi, tidak dengan Pak Ali. Dia merasa ada yang aneh jika Ibunya mengizinkan Arcyen datang. Sama seperti dulu, Ibunya selalu meminta imbalan agar ia mau mengizinkan Arcyen menemui mereka.
Arcyen langsung berjalan menghampiri meja makan dengan tatapan yang berkaca-kaca.
"Ibu ... "
