"Iya." Jawab Arya dengan polosnya.
Ekspresi Tiara berubah sangat gelap. Ia mengepal tangannya dan mulai berpikir buruk.
'Sepertinya dia ada apa-apa dengan Dokter wanita itu. Mungkinkah dia mantannya? Atau mereka sahabat? Aku tidak pernah percaya pada persahabatan lelaki dan perempuan. Karena tidak ada persahabatan sejati di antara laki-laki dan perempuan jika salah satunya tidak menyimpan rasa. Tapi, apa benar kalau Arya orang yang seperti itu?' Batin Tiara sembari menggertakkan giginya.
Arya merasa heran melihat Tiara yang tiba-tiba diam. "Kenapa kamu diam saja? Apa ada yang salah dengan ucapanku?"
Arya benar-benar khawatir tapi dia tidak bisa menebak apa yang ada di pikiran Tiara.
"Khem ... Kenapa kamu lama-lama bersamanya? Apa kamu nyaman ngobrol dengannya?" Tanya Tiara dengan ketus.
"Tentu saja aku nyaman. Karena Dokter Hasna itu orangnya baik dan ramah. Dia cerdas dan berwibawa." Jawab Arya tanpa mengkhawatirkan apa pun.