"Kenapa Arya belum menghubungi ku? Apakah dia sudah lupa denganku?" Tiara cemberut dan perasaannya sangat kacau.
Tiara melempar pandangan nya jauh ke tengah lautan yang biru. Terik matahari yang mulai menyengat membuat tubuh Tiara gerah sama seperti suasana hatinya.
"Hai ... "
Tiara menoleh. "Kakak?" Tiara tersenyum ketika melihat Heru yang sudah duduk di samping nya.
"Seperti nya kamu banyak pikiran. Apakah ada masalah?"
Tiara mendesah dengan sedih. "Aku merindukan suamiku. Tapi, dia belum menghubungi ku hingga sekarang. Apakah dia sudah sampai atau belum, aku juga tidak tahu!"
Heru mengerutkan dahinya, ia merasa ada yang aneh dengan sikap adiknya.
"Bukankah dia suamimu?"
"Tentu saja dia suamiku makanya aku merindukan nya!"
"Jika dia suamimu, kenapa kamu tidak menghubungi nya duluan? Dengan begitu kamu akan tahu kabarnya!"
Tiara cemberut. "Aku ingin melakukan nya. Tapi, aku malu. Aku takut akan mengganggunya!"
"Hahahaha ... "
