"Baiklah, anda bisa berbicara sekarang,"
"Aku sudah melakukannya sejak tadi,"
Celio memijat tengkuk lehernya kuat. Obelia cukup berbakat untuk membuat mood seseorang berubah.
"Selamat malam nona," balas Celio hendak menutup panggilan telfonnya. Ia cukup lelah malam ini untuk meladeni Obelia.
"Tunggu!" serga Obelia dengan cepat.
"Yah, bicaralah,"
"Aku... Kesepian, dan butuh teman untuk berbicara sekarang,"
Celio kembali menarik nafas kuat. Bukankah Obelia memiliki banyak teman? Mengingat ia seorang nona muda yang juga cukup terkenal, lalu mengapa memilih dirinya?
"Kau bisa menghubungi teman..."
"Aku tak punya teman," sela Obelia.
"Apa?"
"Aku hanya memiliki Cle, dia temanku satu-satunya. Tapi, aku mendadak tak bisa menghubunginya,"
Celio memijat tengkuk lehernya. Tentu saja ia akan kesulitan menghubungi Elleanor, mengingat gadis itu sedang bersama Vincenzo
sekarang. Dan Vincenzo
sudah pasti tak akan membiarkan siapapun mengganggunya sekarang.