"Yah, dan kakakmu juga di sana," balas Gagliano. "Jadi aku rasa mustahil jika kau tak mengetahui apapun,"
"Aku sungguh tak tahu, sebab tak semua urusan kakaku juga harus aku ketahui, kami juga jarang berkomunikasi, karena ia yang jarang di rumah dan selalu sibuk," balas Elleanor, meski terdengar jika ia tak begitu akur dengan Vincenzo, namun mungkin tak peduli, selama mereka berhenti bertanya padanya soal kejadian malam itu.
"Baiklah, kalian memang terlihat tak akur. Bahkan sekalipun aku tak pernah melihat kakakmu mengantar atau menjemputmu ke sekolah," timpal Genovese.
"Dia memiliki Briene, aku rasa aku harus mengala, Briene adalah kekasihnya,"
"Yah, mungkin," sahut Gagliano.
"Mungkin?! Apa maksudmu?" tanya Elleanor mengernyit.
"Aku tak yakin, tapi mereka terlihat sedang tak akur."
"Benarkah? Tapi...,"
"Sshht," sela Gagliano ketika Miss Tifien memasuki ruangan, bersamaan dengan posisi duduk mereka yang kini berubah. Meski Gagliano masih betah duduk di samping Elleanor.
