"Ashlle?!"
"Brien, kau melupakan sesuatu," balas Ashlle memberikan sebuah ponsel kepada Briene yang langsung mengambilkan.
"Oh Tuhan, aku melupakannya,"
"Tak masalah my Dear, aku rasa kau terlalu terburu-tubu," balas Ashlle tersenyum, dengan pandangan mata yang langsung tertuju ke arah Vincenzo.
Selama ini, Ashlle tak pernah melihat sosok Vincenzo, dan ia pikir akan mengobati rasa penasarannya sekarang.
Sorot mata itu?
Jantung Ashlle seketika bergemuruh. Ia sangat hafal dengan sorot mata Vincenzo, sorot mata tajam yang ia lihat beberapa minggu lalu di kediamannya.
Ia tak akan salah mengenalinya, sorot mata tajam itu yang lihat sedang menongkang senjata ke semua orang-orang kakaknya, melubangi kepala mereka dengan brutalnya, dan sorot mata tajam ini yang ia lihat, ketika menembaki dan menyeret tubuh kakaknya dengan kejam.
"Are you okay?" tanya Briene, buyarkan lamunan Ashlle yang kini bahkan berkeringat, dengan nafas yang memburuh.