Angin berhembus perlahan, menyapa wajah Elleanor yang tengan duduk di samping busurnya. Di bawah langit malam, tetap di sebuah taman yang tak jauh dari mansionya. Abaikan tubuhnya yang kini gemetar akibat rasa dingin yang seakan menikam.
Pikirannya terus tertujuh kepada Vincenzo. Tak bisa memungkiri jika ia kini berakhir merindukan pria itu yang sudah empat hari tak di lihatnya. Dan entah kemana pria itu saat ini.
"Dan akhirnya aku berakhir sendirian."
Elleanor menyandarkan kepala di atas lutut yang ia lipat. Ia mempunyai beberapa teman di kampus, ia juga memiliki seorang pengawal priabadi, memiliki uncle, dan seorang pengasuh. Namun mengapa ia merasa sendiri saat ini. Ia masih saja merasakan kerinduan yang berakhir menyakiti hatinya.
Menarik nafas kuat, Elleanor terlihat mengambil ponselnya. Dan tanpa berfikir panjang, langsung menghubungi sebuah nomor yang bahkan belum ia simpan sebagai kontak di ponselnya. Nomor kedua yang ada di log panggilannya setelah Vincenzo dan Briene.