Mobil Elleanor terparkir di halaman kampus, namun tak lekas turun. Ia hanya terdiam di dalam sana ketika melihat sebuah mobil yang tak asing terparkir di sana.
"Aku bahkan sudah sangat mencemaskanmu," gumam Elleanor ketika melihat Vincenzo yang turun dan mengintari mobilnya untuk menjemput Briene.
Menggenggam tangan Briene dan mengecupnya lembut sebelum gadis itu berjalan masuk menuju pelataran kampus, bersamaan dengan mobil Vincenzo yang melesat pergi meninggalkan halaman kampus tersebut. Usai membuat luka hati Elleanor semakin mengaga dengan keromantisan yang ia tonton di depan matanya.
Elleanor menarik nafas berat, semakin erat pegangi roda kemudi, abaikan rasa sakit di tangannya yang kembali terasa sakit, bahkan sejak perjalanan ke kampus pun ia sudah merasa sangat sakit, hingga sesekali ia harus menghentikan laju mobilnya dan mengistirahatkan tangannya.