"Nggak!" Aneska bergerak lalu menjatuhkan kepalanya di bahu Reygan. "Capek tahu kasih kode dari kemarin, tapi kamunya nggak paham-paham."
Reygan bahkan baru sadar kalau dari kemarin Aneska memberikannya kode-kode. Reygan sama sekali tidak menyadarinya.
"Nggak usah kode-kodean ya?" Reygan tersenyum lalu mengecup tangan Aneska. "Ada apa? Kamu berusaha menyampaikan apa, sih, Nes?"
"Aku hamil."
Dunia Reygan mendadak berhenti. Tubuhnya seketika gemetar dan memandang Aneska dengan tatapan tidak percaya. Namun, wajah Reygan mendadak datar ketika mengingat Aneska seringkali melakukan hal yang tidak terduga.
"Aku lagi nggak mau bercanda ya, Nes," ucap Reygan cepat.
"Tuh kan." Aneska bangun dari duduknya lalu berjalan menjauhi Reygan. "Dikasih kode, nggak peka. Dikasih tahu langsung, nggak percaya. Capeklah aku," ujar Aneska sambil terus berjalan.
Entah kenapa mata Reygan tiba-tiba memanas dan air mata langsung jatuh begitu saja. "Nes, aku nangis."