Aroma pagi berbeda kali ini. Juga hari-hari kemarin. Sudah terhitung tujuh hari Reygan selalu dibangunkan dengan cara yang sama. Alarm benda mati sudah berganti wujud menjadi wanita dengan harum yang menenangkan. Reygan baru sadar jika Aneska sewangi itu. Bukan, bukan harum parfum. Tapi wangi khas yang menguar dari tubuhnya.
Anes, aku gila begini, dikasih jampi-jampi ya? Kamu pelet aku?
"Bangun, Mas." Tepukan lembut terasa di pipi. Membuyarkan pikiran melantur Reygan dari tadi. Reygan sudah bangun ketika Aneska naik ke kasur untuk membangunkan, tapi Reygan menunggu ritual pagi Aneska --sesederhana tepukan lembut di pipi.
Reygan menggeliat, perlahan membuka mata. Wajah itu persis di depannya. Menghalang cahaya matahari yang menerobos jendela.
"Besok-besok bangunin pake morning kiss bisa?" goda Reygan.
"Lihat besok deh, Mas."
"Jangan panggil 'Mas' dong."
Aneska terkekeh sambil mengusap dahi Reygan, menyingkirkan anak rambut. "Kenapa nggak boleh?"
"Kayak Adriana aja."