Bab 410
Pov Nadhifa.
Pukul 5 sore, aku bersiap untuk pulang. Setelah menyimpan data di laptop aku pun menutupnya lalu memasukkan ke dalam tas khusus untuk laptop yang selalu kubawa ke kantor. Aku pun bersiap meninggalkan ruangan saat tiba-tiba Mas Fatan menghadang langkahku di depan pintu.
"Fa, boleh ngomong sebentar saja!" Mas Fatan meminta waktuku dengan wajah sok imutnya. Aku muak melihat wajahnya yang cengengesan persis anak abege yang sedang pedekate dengan cewek gebetannya.
Senyum-senyum gak jelas gitu. Cihh aku gak bakal tergoda Mas. Aku sudah muak melihat kelakuanmu selama ini. Aku melangkah ke kiri, Mas Fatan juga ikut melangkah di hadapanku. Sepertinya dia sengaja menghalangi langkahku agar aku tidak bisa keluar dari ruanganku sendiri.
"Ada apa, sih, Mas?" tanyaku malas.
"Gimana kalau ngobrolnya sambil makan Fa!" tawarnya.
"Maaf Mas, aku sudah janji sama anak-anak untuk makan di rumah," tolakku.