Bab 400
"Kok gak diangkat Mas? Siapa tahu penting!"
"Gak penting kok Fa. Oh iya habis ini kamu mau kemana?"
"Ke kantor lagi lah Mas, kenapa Mas?"
"Ehm kalau kamu gak sibuk, Mas mau minta tolong temani Mas cari kado."
"Kado, untuk siapa?"
"Untuk adikku, dia baru lahiran. Mas bingung mau kasih apa," ucapnya bingung.
Temani gak ya? Aneh juga sih, kenapa dia gak mengajak istrinya?
"Boleh deh Mas, nanti aku temani," janjiku.
"Assalamualaikum," salamku.
"Waalaikumsalam, kok cepat pulang hari ini Fa?" tanya mertuaku.
"Iya Ma, hari ini pekerjaan sedikit. Jadi bisa cepat pulang."
"Alea sama Axel kapan pulangnya Fa, Mama kangen."
"Lusa Ma, soalnya sudah mau masuk sekolah. Dhifa ke kamar ya Ma."
"Ya sudah, istirahat dulu."
Aku melangkah dengan gontai ke kamarku. Pikiranku masih dipenuhi kejadian saat di Mall tadi.
Ahh, aku juga sudah sama seperti Irene. Kenapa juga aku mau aja diajak Mas Riko tadi sih.
Uhh bodoh kamu Dhifa, umpatku sendiri.
Flashback on