Bab 387
Pov Mama Fatan.
Puas hatiku melihat wajah Irene yang kecewa dan malu karena barang yang sudah dipilihnya batal dibeli. Untung saja aku sempat melihat saat Fatan masih menyimpan kartu kredit pemberian Dhifa. Segera saja kukrim pesan pada menantuku itu untuk memblokir kartunya.
Aku bersyukur Dhifa bertindak cepat. Kalau tidak uang lebih dari 35 juta melayang dibuat wanita tak tahu diri itu.
Heran aku, beli pakaian dan barang lain sampai begitu banyak. Belinya di Butik ternama lagi yang harga satu potong baju aja bisa sampai 5 juta.
Gak habis pikir aku, kok bisa baju begitu aja sampai semahal itu. Syukurlah keinginan Irene untuk beli pakaian mahal tak kesampaian.
"Ma, kita pulang sekarang yuk!" ajak Fatan anakkku dengan wajah kusut.
Aku mengangguk lalu menggandeng tangan kedua cucuku. Mereka memandangku sambil saling tersenyum usil.
Tak ada obrolan dalam Taksi yang membawa kami pulang. Kali ini aku memilih duduk di depan bersama Axel.