Bab 337
"Iya, Bi. Kecapekan mungkin ya. Sebab,
Kemarin satu harian harus duduk dan berdiri di pelaminan. Jadi capek banget rasanya." Reni menjawab pertanyaan pembantunya.
"Bagaimana oestanya, Bu. Pasti meriah, ya?" tanya si Bibi dengan antusias.
Reni menegakkan tubuhnya kemudian mengangguk. Dia masih terbayang bagaimana meriahnya pesta Fadli kemarin. Si Bibi yang ingin menyampaikan sesuatu jadi merasa gak enak hati. Namun, dia tak mungkin menyimpan Maslah itu sendirian.
"Bu, kemarin...." Si bibi menghentikan ucapannya. Dia tampak ragu untuk meneruskannya.
"Kenapa, Bi?" tanya Reni.
"Itu, Bu. Non Aleysa, kemarin dia datang ke sini mencari ibu. Saya bilang ibu sedang ke luar kota dan Non Aleysa bisa menebak ke mana ibu pergi," jawab si Bibi dengan cepat.
Dia masih bisa mengingat bagaimana awajah Aleysa kemarin siang. Kelihatan sedih dengan mata sembab seperti orang yang habis menangis.