Bab 325
Akhirnya om David jadi mengantarku pulang. Mulanya Sania bersikeras untuk ikut. Namun, aku menolaknya dengan berbagai alasan. Syukurlah, akhirnya dia mau mengalah.
Sekarang hanya ada aku dan om David di dalam mobil yang akan mengantarku pulang ke rumah. Aku masih berpikir untuk mencari alasan agar om David tak mengantarku sampai ke rumah.
Di mana sebaiknya aku turun nanti, ya? Aku terus berpikir sampai tiba-tiba om David bertanya padaku.
"Di mana rumahmu?" Om David tetap fokus dengan kemudinya.
Deg ... jantungku tiba-tiba berdegup kencang Rasa cemas dan khawatir langsung menggelayuti hatiku. Sebenarnya pertanyaan om David itu biasa saja, tetapi bagaimana bisa aku menjawab dengan jujur.
"Ehm, itu ...." Aku menggantung kalimatku.
Tampaknya om David paham dengan kegalauanku. Dia tak memaksaku untuk bertanya. Tak ada lagi perbincangan di antara kami.
"Stop, Om. Aku turun di sini saja!" teriakku tiba-tiba.