Bab 312
Zaki pun masuk ke dalam mobilku lagi dengan wajah riang. Bungkusan yang dibawanya, diletakkan di lantai mobil. Kemudian dia duduk dengan bersandar.
"Om baik sekali, aku ditungguin terus diantarkan pulang lagi," celetuknya.
"Om kasihan lihat kamu sendirian, oh, iya. Mama yang kamu maksud itu siapa. Apa pemilik Panti Asuhan itu?"
"Iya, Om. Itu Mama aku, namanya Putri. Cantik, kan, Om?"
Aku hanya tersenyum mendengar pertanyaan anak berusia lima tahun di sampingku ini.
Mobilku telah sampai di depan panti, kali ini aku tak turun lagi. Zaki kembali mengucapkan terima kasih padaku.
Aku membalas lambaian tangannya lalu meninggalkan panti asuhan yang penuh kesan di hatiku.
-----
Hari hampir menjelang malam, saat aku tiba di rumah. Nadine menyambut ku dengan tatapan mata yang tajam. Matanya menelisik ke setiap tubuhku, kemudian berlalu begitu saja ke dalam kamar.
Aku menyusulnya ke kamar juga, ternyata Nadine sedang menyiapkan baju ganti untukku.