Bab 309
Blam!
Kubanting pintu kamar dengan keras, Mas Leon yang sedang asyik dengan ponselnya di sofa terkejut mendengarnya.
"Apa-apaan kamu, Bel. Bikin kaget aja?" tanyanya marah.
"Mama kamu itu, masih ngeselin aja!"
"Oh, kirain ...."
Aku yang sedang memilih pakaian dalam lemari, menoleh pada Mas Leon.
"Kirain, apa?" tanyaku penasaran.
"Ah, gak ada. Lupakan saja!" katanya.
Huh, menyebalkan, rutukku dalam hati.
Aku masih memilih pakaian saat tiba-tiba Mas Leon sudah berada di belakangku.
"Ini kenapa?" tanyanya.
"Kenapa apanya?" tanyaku sambil berbalik. Tetapi tubuhku ditahan oleh Mas Leon.
"Diam dulu jangan bergerak!" katanya.
Aku pun diam mematung menuruti perintahnya. Mas Leon menekan punggungku yang terasa perih sejak tadi.
"Darah, punggung kamu berdarah. Ini kenapa?" tanya Mas Leon sambil membalik badanku. Kini kami saling bertatapan, aku pun menunduk tak berani memandangnya.
Mas Leon meraih daguku hingga aku wajahku mendongak menatapnya.