Bab 241
"Ada apa, Ta?" Mas Fadli bertanya pada Anita. Aku tak bisa melihat bagaimana ekspresi wajah Anita karena dia berdiri memunggunginya. Namun, aku yakin pasti saat ini dia sedang memasang wajah manis agar mas Fadli tertarik padanya.
"Ini, Mas. Aku sudah buatin kopi buat kamu. Aku bawa ke dalam, ya!" katanya langsung masuk ke dalam tanpa menunggu persetujuan mas Fadli.
"Eh, Anita! Taruh saja di meja makan. Nanti akan aku ...."
"Ini aku buat spesial buat kamu, Mas. Jadi harus diminum sekarang juga!" Anita tak peduli dengan larangan mas Fadli. Dia tetap memaksa masuk ke kamar.
Suara mereka sudah tak bisa ku dengar karena posisiku terlalu jauh. Dengan mengendap aku mendekati kamar Mas Fadli.
"Kenapa pintunya kamu tutup, Ta. Buka saja agar tak menimbulkan fitnah!" Terdengar suara protes dari mas Fadli karena pintu kamar ditutup oleh Anita.