Bab 228
Farah lebih cepat menguasai keadaan, sementara aku masih diam menatap wajah dan senyum yang sama.
"Owh anda, toko bunga Anetha. Benar kan?" tanyanya padaku.
Aku mengangguk, ternyata dia masih mengingat kejadian saat aku salah mengenalinya.
"Jadi kemari mau beli bunga atau penasaran sama saya?" tanyanya lagi.
"Ada apa ini, siapa kedua wanita ini Arga?"
Seorang perempuan setengah tua keluar dari dalam rumah.
"Permisi bu, saya Farah dan ini kakak saya Desi. Kami kemari karena penasaran dengan Arga."
Farah menerangkan maksud dari kedatangan kami.
Si ibu yang tenyata bernama bu Asih lalu mengajak kami masuk ke dalam rumah. Lalu mempersilahkan duduk, bu Asih berlalu menuju ke belakang. Saat kembali dia membawa nampan berisi teh dan kue.
"Jadi maksud kalian apa kemari?" tanyanya setelah mempersilahkan kami untuk minum.