Bab 217
Saat aku tiba bertepatan sekali mereka baru saja bubaran. Dea berjalan dengan langkah gontai ke arahku. Tak seperti pagi tadi, kemana perginya semangat anakku. Saat dia menyalamiku, aku bertanya pada bu Sofia.
"Tadi Dea ribut dengan murid lain bu. Tapi sudah baikan kok." jawab bu Sofia.
Aku mengangguk kemudian pamit pada bu Sofia dan sepanjang jalan Dea diam saja. Aku tau kalau dia sedang kesal, jadi kubawa dia beli es krim dan seperti biasa Dea kembali ceria. Memang Dea sangat suka dengan es krim.
Keesokan harinya saat kami tiba di sekolah Dea menarik tanganku. Lalu dia berbisik kalau anak lelaki yang sedang turun dari motor itu adalah anak yang mengganggunya kemarin. Kulihat anak itu yang tampaknya sedang kesal. Bibirnya cemberut dan berjalan dengan langkah kasar. Perempuan yang mengantarnya segera berlalu.