Bab 200
"Kenapa kamu berdiri sangat dekat dengan saya?" tanya Rangga mengajukan protesnya.
"Lho, kalau tidak dekat mana saya bisa lihat ke layar laptop bapak, kan?" balas Imel sambil tertawa. Sekarang, jika sedang berada di kantor, Imel akan memanggil Rangga dengan senjata Pak. Itu juga karena permintaan Rangga sendiri.
Imel membenarkan kancing baju bagian atas yang sengaja dibukanya tadi.
Dia memang sengaja melakukannya, agar Rangga semakin tergoda dan tertarik dengannya.
Imel terpaksa melakukan hal itu di kantor, karena kalau di rumah, Rangga sudah dikuasi oleh anak-anaknya. Tak ada waktu sedikitpun bagi Imel untuk berduaan dengan Rangga.
Rangga menghembuskan napasnya dengan kasar, tiba-tiba saja tenggorokannya terasa haus. Biasanya dia akan meminta Kinanti untuk membelikan jus jeruk di warung yang ada sis eoan kantor mereka.
"Aku sangat haus, sepertinya minum jus jeruk segar sekali. Omong kamu belikan, Mel!" suruh Rangga pada Imel.